Potensi Indonesia Menjadi Interlokutor Dunia

Artikel Populer

Oleh : Keysa Amalia Rizqina, Mahasiswi Universitas Manouba, Tunis

Di tengah ramainya konflik yang bergejolak di berbagai belahan dunia, Indonesia tetap menjadi negara netral tanpa memungkiri bahwa konflik itu benar-benar eksis. Hal ini tentunya merupakan keistimewaan bagi Nusantara, dimana kita dinobatkan sebagai negara demokrasi terbesar nomor tiga dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia selagi kita berdamai dengan dunia dan tetap menjalin hubungan baik dengan berbagai negara. Jika kita mengupas elemen-elemen tersebut secara lebih dalam, kita dapat melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai interlokutor dunia.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interlokutor adalah pihak yang terlibat dalam percakapan atau diskusi, baik sebagai pembicara maupun pendengar. Dalam konteks geopolitik, interlokutor merujuk pada negara, organisasi, atau individu yang berperan sebagai perantara, fasilitator, atau mediator dalam hubungan internasional. Interlokutor memiliki peran penting sebagai jembatan diplomasi dan negosiasi antar dua atau lebih negara yang memiliki kepentingan, pandangan, atau posisi yang berbeda.

Selain dari poin dimana Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar keempat di dunia dan peranan Indonesia di beberapa forum global seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Indonesia juga memang sudah menerapkan prinsip politik bebas aktif. Prinsip politik bebas aktif ini tertulis dalam pembukaan UUD 1945, pada alinea keempat, yang menyatakan bahwa Indonesia “berperan dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”. Hal ini menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berpihak pada salah satu kekuatan politik atau militer internasional dan mengambil kepuusan berdasarkan kepentingan nasional, bukan tekanan atau pengaruh negara lain. Indonesia juga aktif dalam menjaga perdamaian dunia dengan menjadi mediator dalam konflik regional maupun global dan menyuarakan isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan ekonomi, dan perdamaian.

Kondisi geografis Indonesia juga menjadikannya sebagai peran penting dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan regional, khususnya kawasan Asia-Pasifik. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memegang kontrol dalam lalu lintas perdagangan maritim, termasuk menangani isu-isu seperti konflik Laut Cina Selatan, pembajakan, dan penyelundupan. Posisi Indonesia yang terletak di kawasan strategis pula memungkinkan Indonesia menjadi jembatan antara berbagai kepentingan kekuatan global, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Australia, yang juga memiliki kepentingan besar di kawasan ini.

Tidak hanya posisi strategisnya secara geografis, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memainkan peran penting dalam keputusan ekonimi global. Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan menjadi kekuatan utama di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil di kisaran 4-6% per tahun selama beberapa dekade terakhir, bahkan tumbuh sekitar 5,31% di tahun 2022 berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan harga komoditas global dan peningkatan permintaan mitra dagang utama berkontribusi terhadap kinerja ekspor Indonesia. Ditambah lagi dengan perkembangan era digital yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pasar digital terbesar di Asia Tenggara. 

Di samping itu, Indonesia memiliki aset berharga yang dapat menjadi faktor pendukung negara interlokutor. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dengan lebih dari 1.3000 kelompok etnis dan sekitar 700 bahasa daerah. Meskipun Indonesia menjadi rumah bagi berbagai budaya dan agama, masyarakat Indonesia dapat hidup dalam satu rumpun dengan rukun dan harmonis. Hal ini sudah seharusnya menjadi contoh baikdan jelas bagi negara-negara di seluruh dunia bahwa perbedaan dan keberagaman bisa hidup berdampingan dalam perdamaian. Dalam konteks geopolitik, keistimewaan ini digunakan sebagai soft power untuk memengaruhi negara lain dengan daya tarik budaya dan nilai-nilai, tanpa menggunakan paksaan atau kekuatan militer untuk menjalin kerjasama.

Dalam kanal Youtube pribadi Gita Wirjawan, ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki aspek-aspek yang mendukung potensi Indonesia sebagai interlokutor dunia. Nyatanya, Indonesia sudah melibatkan dirinya sebagai interlokutor dalam lingkup ASEAN, contoh lainnya adalah peran Indonesia sebagai penengah konflik Israel-Palestina dan penggalang solidaritas di Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Kemudian Marty Natalegawa, mantan Mentri Luar Negri Indonesia, menanggapi pernyataan Gita dalam sebuah diskusi tersebut, “Memang betul Indonesia ada beberapa potensi, apakah ekonomi, demokrasi, atau kekuatan diplomasi yang kita bisa kita bersandar sebagai pengaruh politik luar negri, namun tentunya itu semua masih harus di-translate, masih harus di-transform ke dalam currency yang memang bisa merubah situasi kita, masih perlu kita coba tumbuh kembangkan kembali.”. Marty menganggap bahwa Indonesia memang memiliki beberapa faktor pendukung sebagai interlokutor, atau yang ia sendiri sebut dengan Dynamic Equilibrium, namun masih absen dan perlu dikembangkan lagi.

Indonesia memiliki keistimewaan dan potensi besar sebagai interlokutor dunia, didukung oleh posisi geografis strategis, ekonomi yang tumbuh stabil, dan keberagaman budaya yang harmonis. Sebagai negara dengan prinsip politik bebas aktif, Indonesia telah menunjukkan komitmen dalam menjaga perdamaian dunia dan menjadi mediator dalam konflik regional maupun global. Meski demikian, potensi ini perlu terus dikembangkan dan diterjemahkan menjadi langkah konkret yang lebih berdampak dalam diplomasi internasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru

Menggugah Kesadaran Masisir Terhadap Situasi Politik Indonesia

Kopiah.co - Dua bulan terakhir, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan banyaknya kebijakan pemerintah yang isinya meresahkan masyarakat. Seperti diadakannya efisiensi...

Artikel Terkait