Jelang Pilpres Tunisia, Presiden Kais Saied Pecat Perdana Menteri, Mengapa ?

Artikel Populer

Kopiah.Co — Pada tanggal 7 Juli 2024, Presiden Kais Saied mengundang Menteri Sosial Kamel Madouri ke Istana Presiden Carthage dan sekaligus menetapkannya sebagai Perdana Menteri yang baru menggantikan Perdana Menteri Ahmed Hachani.

Perdana Menteri Ahmed Hachani terhitung tidak lama mengemban tugasnya yaitu selama satu tahun delapan hari. Ia dilantik pada 1 Agustus 2023 menggantikan Najla Bouden Romdhane. Sementara Perdana Menteri pengganti, Kamel Madouri juga baru menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial selama kurang lebih dua bulan. Ia dilantik pada 26 Mei 2024 menggantikan Malek Zahi.

Sebelum diangkat menjadi Menteri Sosial, Kamel Madouri menjabat sebagai Direktur Jenderal Dana Jaminan Kesehatan Nasional dan Direktur Jenderal Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Nasional.

Pemberhentian Perdana Menteri Ahmed Hachani dari jabatannya ini tentu saja mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, ia diberhentikan di waktu kurang dari dua bulan menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden 6 Oktober 2024.

Menurut catatan, kinerja Ahmed Hachani memang dinilai tidak bagus. Ia tidak bisa merealisasikan janji-janji yang ia ucapkan di hadapan DPR paska dirinya dilantik pada 1 Agustus 2024 lalu. Seperti janji tentang pertumbuhan ekonomi 3% dan menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di pasar. Meskipun banyak pihak mengatakan bahwa waktu satu tahun adalah waktu yang terlalu sempit –untuk tidak mengatakan mustahil- bagi Ahmed Hachani untuk merealisasikan janji-janjinya tesebut.

Namun sebagian pengamat menilai ini adalah keputusan subjektif-politis Presiden Kais Saied. Pemberhentian Ahmed Hachani dikaitkan dengan beredarnya potongan-potongan video berisi pernyataan Ahmed Hachani mengenai buruknya situasi dalam negeri di sektor ekonomi dan sosial, terutama permasalahan krisis air.

Sebagai Presiden yang akan mencalonkan dirinya kembali di periode kedua, tentu saja Presiden Kais Saied tidak menerima hal itu. Presiden lalu membuat pernyataan bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memperburuk situasi dengan memutus laju air di beberapa wilayah. Presiden juga langsung melakukan inspeksi ke beberapa wilayah selatan Tunisia yang menjadi pusat terjadinya permasalahan air dan beberapa bendungan. Lalu Presiden menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan persediaan air di Tunisia.

Dengan beberapa alasan tersebut, pemilihan Kamel Madouri sebagai Perdana Menteri yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang panjang menangani permasalahan sosial untuk menggantikan Ahmed Hachani dinilai tepat. Sebab, Presiden Kais Saied ingin segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam sektor ini, sehingga reputasinya sebagai Presiden tetap baik menjelang pemilu yang hanya kurang dari dua bulan lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru

Pro-Kontra Pelajar STM di Aksi Kawal Putusan MK

Oleh: Raja Amar Jayakarta Selain mahasiswa, selebritas, pengojek, komika dan pedagang kaki lima, para pelajar SMA/SMK sederajat pun ikut andil...

Artikel Terkait