Perkembangan Teori Geopolitik

Artikel Populer

Penulis: Khazna Fania, Mahasiswi Universitas Manouba, Tunis

Kopiah.co – Terminologi Geopolitik merujuk pada hubungan antara politik dan teritorial dalam skala lokal ataupun internasional, geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. 

Jika kita telusuri, istilah geopolitik pertama kali dicetuskan oleh Frederich Ratzel. Di tangan Ratzel, geopolitik diartikan dengan istilah Political Geography atau ilmu bumi politik, pada periode selanjutnya, terbentuklah perkembangan makna, dari Political Geography kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen dan Karl Haushofer sehingga menjadi Geographical Politic atau Geopolitik. 

Perbedaan mendasar dari kedua istilah tersebut terletak pada fokus perhatiannya, di mana Political Geography (ilmu bumi politik), mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan Geographical Politic (geopolitik) mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.

Dapat kita pahami dengan mengambil rinci penjelasan bahwa secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berusaha memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi. 

Variabel geografi pada umumnya mengarah pada lokasi geografis suatu negara, ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam, dan perkembangan teknologi. 

Dalam perkembangannya di era modern ini, pemakaian batasan-batasan tersebut telah berubah dalam konotasi yang lebih luas. Pembahasan geopolitik memiliki pandangan dalam multi dimensi, yaitu geopolitik yang mengarah kepada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal ataupun internasional, selain itu, menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis. 

Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.

Tentunya, dengan akselerasi perkembangan yang tumbuh pada manusia, pembaharuan dan perkembangan terminologi sangat berharga dan berguna bagi kehidupan dalam berkebangsaan, kemunculan praduga yang kerap intens diiringi oleh tindakan analisa yang baik dan akurat mampu untuk menjadikan banyaknya dari praduga tersebut sebagai strategi jitu pada suatu permasalahan global. 

Dengan demikian, para ahli politik sangat membantu taraf kehidupan manusia dalam menghadapi isu-isu yang ada di dunia, baik lokal  maupun international. Pencetus pertama Geopolitik sendiri telah mengaitkan pandangannya sebagai teori geopolitik yang pertama kali muncul. 

Frederich Ratzel (1844 – 1904), menuangkan secara tegas “Teori Ruang”, dalam Teori Ruang, Ratzel mengemukakan bahwasanya pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup), yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan  hidup, menyusut, dan mati.

Selain itu, Ratzel menekankan perihal kekuatan suatu negara haruslah mampu mewadahi pertumbuhannya. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup. 

Menurutnya, apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat diperluas dengan mengubah batas-batas negara, baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang. 

Pandangan Frederich Ratzel tentang geopolitik menimbulkan dua aliran kekuatan, pertama, pandangan berfokus pada kekuatan di darat (kontinental). Kedua, pandangan yang berfokus pada kekuatan di laut (maritim). 

Melihat adanya efek persaingan dua aliran kekuatan yang bersumber dari teorinya, Frederich Ratzel meletakkan dasar-dasar suprastruktur geopolitik, yaitu ketetapan bahwa kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi tumbuh kembang kondisi dan kedudukan geografinya. dengan demikian, esensi pengertian politik adalah penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan keinginan atau aspirasi nasional suatu bangsa, hal ini seiring ke arah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan dengan tujuan ekspansi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru

Menggugah Kesadaran Masisir Terhadap Situasi Politik Indonesia

Kopiah.co - Dua bulan terakhir, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan banyaknya kebijakan pemerintah yang isinya meresahkan masyarakat. Seperti diadakannya efisiensi...

Artikel Terkait